Jumat, 08 April 2016

Urban Farming di Pekarangan Rumah

             Di era globalisasi ini, pertumbuhan dan perkembangan akan infrastuktur bangunan kota makin meningkat, sehingga lahan yang ada pun semakin sempit. Banyak orang berfikir bila berkebun adalah sangat membutuhkan lahan yang luas. Who says?
             Petik Organik Hidroponik membuktikan bahwa berkebun tak perlu lahan yang sangat luas, cukup gunakan pekarangan rumah anda saja. Kita bisa menggunakan cara Urban Farming dan Hidroponik untuk membuat kebun mini di lahan pekarangan kita.

Lalu, apa saja yang dibutuhkan untuk membuat kebun mini di pekarangan rumah?

1. Lihatlah sekeliling anda, jika memang anda benar-benar tak memiliki pekarangan, kita bisa menggunakan tembok sebagai media pasang untuk bertani dengan sistem hidroponik.
2.  Siapkan media tanam Rockwool, potong-potong rockwool seperti tahu sumedang atau sekitar 2.5 x 2.5 x 2.5 cm atau disesuaikan dengan kebutuhan Anda, untuk dipakai dinetpot, gelas bekas atau media lain. Kemudian basahi rockwool dengan air secukupnya, sekedar basah, jangan terlalu basah.
3. Basahi semua rockwool yang akan digunakan sebagai media semai, media tanam tanaman dan letakkan di baki ataupun di gully semai dan susun rapi.
4. Buatlah lubang di Rockwool menggunakan tusuk gigi atau paku atau tools lain atau silakan disesuaikan dengan kebutuhan atau besar benih tanaman.
5. Siapkan benih yang akan ditanam secukupnya, ambil benih menggunakan tusuk gigi yang telah dibasahi atau memakai tools sesuai ketersediaan ditempat Anda
6. Masukkan benih/bibit tanaman kedalam lubang yang telah dibuat di langkah (3) tadi, usahakan benih jangan terlalu dalam masuk ke dalam media tanam, cukup dipermukaan dan terkena basah untuk proses imbisisi. Usahakan penempatan benih sesuai serat rockwool, sehingga akar akan mudah mencari jalan
7.  Usahakan jumlah lubang semai disesuaikan dengan ukuran tanaman nanti jika dewasa. Misalkan untuk tanaman kangkung dan bayam, yang cenderung vertical pertumbuhannya, dalam satu rockwool bisa dibuat 4-6 lubang semai, untuk tanaman selada, sawi, pakcoy, siomak yang cenderung horisontal atau melebar pertumbuhannya, dalam satu rockwool cukup dibuat 1 lubang semai, ataupun tanaman dengan pertumbuhan berupa batang maupun tunas seperti cabe/cabai, paprika, tomat, seledri, parsley, strawberry, melon dan semangka cukup dibuat 1 lubang semai dalam satu rockwool.
8. Simpan bibit benih tanaman yg sudah disemai ditempat yg sejuk (jauh dari sinar matahari),  sekitar 1 – 4 hari akan terlihat benih pecah/sprout/tunas (ditandai warna putih), lama sproutnya benih tergantung jenis tanaman. Jika benih tanaman sudah sprout langsung pindah ke tempat yang mendapatakan sinar matahari minimal 6 jam sehari. 
9. Setelah benih tanaman muncul daun hijau sekitar 3 atau 4 daun, umumnya sekitar 10-14 hari dari semai benih tanaman bisa dipindahkan ke sistem hidroponik yg kita rencanakan.

Mudahkan?
 cr. AS

0 komentar:

Posting Komentar